Subscribe:

Ads 468x60px

MY BLOG

Tuesday, November 2, 2010

SELAMAT JALAN KEKASIH

Andi ... Sudah menjalin hubungan kekasih selama dua tahun lamanya dengan Lily. Mereka berniat untuk merasmikannya awal tahun ini. Sayang, rancangan itu gagal karena Tuhan telah memanggil-Nya. Andi meninggal kerana kemalangan motor. Kejadiannya berlaku di malam minggu, saat dia hendak pergi ke rumah Lily. Biasanya, jam tujuh malam dia sudah tiba. Tapi tunggu punya tunggu, Andi belum juga datang.

Lily mulai gelisah, dia mencuba menghubungi Handphonenya, tapi tidak aktif. Sayang Andi tidak punya nombor telepon rumah. Maklumla, di tempatnya itu dia anak seorang tukang kebun saja. Sampai jam 10 malam Andi belum juga datang. Lily memutuskan untuk tidak menunggunya lagi. Sambil menahan kesal, dia mencuba untuk tidur. Tapi matanya sulit untuk terpejam. Dia bertanya-tanya dalam hati, Dimanakah Andi berada ?

Dia berniat menanyakan hal itu esok harinya di kampus. " Kalau dia berani curang, Awas si dia ! " begitulah kira-kira yang terbesit dibenaknya. Tapi anehnya, rasa was-was makin merajai benaknya. Hingga dia dikejutkan oleh dentang jam dinding yang menujukkan angka 12. " Ahh ... aku masih belum boleh tidur " ucapnya.

Kegelisahannya semakin memuncak. Tiba-tiba Lily merasa haus, kemudian dia keluar dari bilik dan menuju ruang makan. Dia membuka peti ais dan mengambil sebotol air sejuk. Dan saat ia hendak kembali ke bilik, langkahnya untuk bergerak sangat berat, udara dingin menghempas. " Aduh, ada apa ini ? Selalunya tak seperti ini " Batinnya berbicara.

Entah mengapa, matanya mengarah ke ruang tamu, dan tiba-tiba saja dia melangkah dengan ringan seperti ada yang menggerakkannya. Lily berasa heran, buat apa dia menuju ke ruang tamu ? Di teras rumah, sekilas dia melihat bayangan hitam. Jantungnya berdetak. " Aduh ... Siapakah diluar? jangan-jangan pencuri " Pikirnya.

Ingin rasanya ia berteriak memanggil ibu, ayah, adik atau siapa saja yang ada dirumah. Tapi suaranya tersekat ditenggoroknya. Tanpa ia sedari, ia makin mendekati pintu. Diselakkannya tirai jendela sedikit, Betapa terkejutnya dia saat melihat Andi berdiri disana.

Hatinya lega bercampur bingung. Kenapa dia baru datang selarut ini ? Pelan-pelan ia membuka pintu. Andi mengukirkan senyumnya saat Lily sudah berada dihadapannya.

" Andi ... Kenapa kamu baru datang sekarang ? "

" Sorry, tadi aku ada urusan penting, " Jelasnya

" Wajahmu pucat, tanganmu juga sejuk. Kamu baik-baik saja Andi ? "

" Aku sangat baik-baik saja. Belum pernah kurasakan sebaik ini. Aku Minta Maaf sudah terlambat datang. Tapi aku tak boleh lama-lama, waktuku hanya sebentar, "

" Tapi Andi, kamu belum menceritakan urusan penting apa yang tadi kau kerjakan, "

" Besok juga kamu akan tahu. Aku cuma ingin memberitahumu, aku tak bermaksud datang lambat dan aku sangat mencintaimu Lily. Kau harus percaya itu,"

Lily merasa heran dengan ucapannya. Tapi belum sempat ia kemukakan keheranannya, Andi terus meminta izin untuk pulang. " Aku Pulang, Jaga dirimu baik-baik, Aku ingin kamu bahagia " Katanya sambil mencium kening Lily. Lalu dia pergi dan Lily mencuba untuk memanggilnya, tapi Andi terus melangkah pergi.

Sungguh, malam itu Lily sangat merasa ada yang aneh pada diri Andi. Senyumnya, Sorot matanya, semua terasa sejuk. Lily juga baru menyedari bahawa Andi pulang tidak membawa motor.

Esoknya, Lily baru tahu bahawa Andi mengalami kemalangan. Saat itu dia dihubungi oleh temannya dari kampus untuk segera ke Hospital. Lily hampir tak percaya mendengarnya. Menurut keterangan petugas di Hospital, Andi dibawa ke Hospital sekitar pukul 8 malam dalam keadaan sudah tak bernyawa. Motornya hancur berkecai. Lily terus ketakutan.

Dengan ditemani seorang teman, ia bergegas ke bilik jenazah. dia membuka kain penutup tubuh Andi. Tampak wajah kekasihnya yang pucat pasi. Bibirnya membiru. " Ahh ... tak sanggup aku melihatnya lebih lama lagi " Ucapnya sambil menangis. Yang jelas, pakaian yang dikenakannya adalah sama ketika ia datang jam 12 malam dirumahnya. " Apakah benar-benar arwahnya yang datang ... ? " pikirnya dalam hati

Sampai detik ini Lily belum boleh melupakan kejadian itu, Diri Andi masih menempati ruang khusus didalam hatinya. Selamat Jalan Kekasihku ...

Sebuah Pen ......
Yang dulu untaikan sketsa cinta atau lara ......
ia kehabisan dakwatnya, tak lagi dapat ia goreskan tangis,
ia pun beku saat terharu ......
ia tak dapat berikan jawapan saat kubertanya ......
ia tak besarkan lagi hatiku dengan harapan ......
ia mengering ...... terbaring,
tak pernah lagi hiraukan dawaiku yang mendenting bening ......

0 comments:

Post a Comment